Rabu, 30 April 2014

Sejarah

 Budi Utomo


Budi Utomo berdiri atas prakarsa dari Dokter Wahidin
Sudirohusodo yang berpendapat bahwa untuk mewujudkan
masyarakat yang maju pendidikan harus diperluas. Pendidikan ini
dapat dilaksanakan dengan usaha sendiri tanpa menuntut
pemerintah kolonial. Adapun caranya dengan membentuk Dana
Pelajar. Gagasan Dokter Wahidin Sudirohusodo ini pun mendapat
dukungan dari masyarakat luas.
Pada akhir tahun 1907 Dr. Wahidin Sudirohusodo berpidato
menyampaikan gagasan ini di depan mahasiswa Stovia (Sekolah
Dokter Pribumi) di Jakarta. Pidato Dr. Wahidin Sudirohusodo
mendapat tanggapan positif dari mahasiswa Stovia.
Kemudian Sutomo seorang mahasiswa Stovia segera mengadakan
pertemuan dengan teman-temannya guna membicarakan
usaha memperbaiki nasib bangsa. Pada hari Minggu tanggal 20
Mei 1908, Sutomo beserta kawan-kawannya berkumpul di Jakarta
dan sepakat mendirikan Budi Utomo yang berarti “usaha mulia”.
Tujuan Budi Utomo adalah mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan. Para
mahasiswa Stovia yang tergabung di dalam Budi Utomo antara
lain Sutomo sebagai ketua, M. Suradji, Muhammad Saleh, Ms.
Suwarno, Sulaiman, Gunawan Mangunkusumo, Muhammad
Sulaiman, dan Gumbreg.



Pada tanggal 5 Oktober 1908 Budi Utomo mengadakan
kongres di Jogjakarta. Kongres tersebut menghasilkan keputusan:
1) Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik.
2) Bergerak di bidang pendidikan sebagai pusat pergerakan.
3) Jogjakarta ditetapkan sebagai pusat pergerakan.
4) Wilayah pergerakan terbatas di Jawa dan Madura.
5) RT. Tirto Kusumo (Bupati Karanganyar).
Sejak tahun 1915 kegiatan Budi Utomo berubah tidak hanya
bergerak dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, tetapi bergerak
dalam bidang politik. Kegiatan Budi Utomo dalam bidang politik
adalah sebagai berikut.
1) Ikut duduk dalam Komite Indie Weerbaar (Panitia Ketahanan
Hindia Belanda) dari Indonesia.
2) Ikut mengusulkan dibentuknya Dewan Perwakilan Rakyat
(Volksraad).
3) Tokoh Indonesia yang ikut duduk dalam Volksraad, yaitu S.
Suryokusuma.
4) Merencanakan program politik untuk mewujudkan pemerintahan
parlemen berdasarkan kebangsaan.
5) Ikut bergabung ke dalam Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan
Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) yang
diprakarsai oleh Bung Karno pada tahun 1927.
6) Bergabung dengan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) menjadi
Partai Indonesia Raya (Parindra) tahun 1935.
Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul
di Indonesia, maka pemerintah RI menetapkan tanggal berdirinya
Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar